Flora

Secara umum di Ekosistem Hutan Alam Taman Kehati Pupuk Kujang 4208 pohon telah teridentifikasi yang tergolong dalam 226 spesies, 95 famili. Identifikasi juga dilakukan kembali terhadap kemampuan fungsi hutan sebagai “seed bank – bank biji”. Beberapa spesies menunjukkan kemampuan dalam menghasilkan biji yang baik, namun beberapa spesies yang jumlahnya terbatas anakan pohonnya juga sangat jarang ditemukan.

Di dalam hutan alam ini terdapat komunitas 3 komunitas vegetasi yaitu vegetasi rumpun bambu, vegetasi hutan non dipterokarpa pamah dan vegetasi padang rumput. Luas seluruh hutan alam ini mencapai lebih dari 60 hektar (609.107,22 m2). Wilayah hutan alam didominasi oleh komunitas vegetasi hutan non dipterokarpa pamah dengan luas lebih dari 51 hektar.

Dari 225 spesies yang terindentifikasi ada sekitar 65 spesies tumbuhan penting yang terdapat di Taman Kehati Pupuk Kujang, dengan sekitar 40 spesies tergolong sudah sulit ditemukan. Beberapa spesies tergolong menuju kepada kelangkaan antara lain seperti kiserut (Streblus asper), kecapi (Sandoricum koetjape), suweg (Amorphophallus campanulatus), acung (A. variabilis), darowak (Microcos paniculatus), kilayu (Lepisanthes rubiginosa), jalitri (Wrightia pubescen), huru tangkalak (Litsea glutinosa), kepuh (Sterculia foetida), pongporang (Oroxylum indicum), kesambi (Schleichera oleosa), jamblang (Syzygium cumini), jambu mawar (Syzygium pycnanthum), kedoya (Dysoxyllum gaudichaudianum), kayu rapet (Parameria laevigata), Kimalaka (Phyllanthus emblica L)., kanyere (Bridelia tomentosa Bl.), sorogol (Xerospermum noronhianum (Blume) Blume), ipoh (Antiaris toxicaria Lesch.), bangi/plumbangan (Chonemorpha fragrans (Moon) Alston), gandaria (Bouea macrophylla Griffith), kelayu (Arytera littoralis Blume), kakapasan (Abelmoschus moschatus Medikus), areuy paruh manuk (Adenia heterophylla (Blume) Koord.), kuwalot, buah makasar (Brucea javanica (L.) Merr.), jejerukan (Acronychia pedunculata (L.) Miq.), harikukun (Schoutenia ovate Korth.), secang (Caesalpinia sappan L.) jeunjung (Albizia chinensis (Osbeck) Merr., gadung cina (Smilax zeylanica L.), huru bodas (Litsea umbellata (Lour.) Merr.) dan kiteja (Cinnamomum iners Reinw. Ex Blume).

Abelmoschus manihot (L.) Medik.

Abrus precatorius L

Aerva sanguinolenta Bl

Aloe vera L

Amomum cardamomum L

Andrographis paniculata Nees

Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis

Artemisia  vulgaris L

Averrhoa bilimbi L

Brucea javanica (L) Merr

Centella asiatica L

Clausena anisata (Willd.) Hook. f. ex Benth

Clerodendrum serratum (L.) Moon

Clinacanthus nutans Lindau

Clitoria ternatea L

Clausena anisata (Willd.) Hook. f. ex Benth

Coleus amboinicus Lour

Coleus blumei Benth

Desmodium triquetrum (L.) DC

Elephantopus scaber L

Eleutherine palmifolia (L.) Merr)

Eryngium foetidum L

Eupatorium riparium Reg

Eupatorium triplinerve Vahl

Evodia suaveolens (Blume) Miq

Excoecaria bicolor Hassk

Graptophyllum pictum Griff

Gynura procumbens (Lour.) Merr

Hemerocallis fulva (L.) L

Hemigraphis colorata (Blume) H.G. Hallier

Hibiscus sabdarifa L

Justicia gendarussa Burm f

Kalanchoe pinnata (Lam.) Pers

Laurentia longiflora (L.) Peterm

Lavandula angustifolia Mill

Mesona palustris Bl

Morinda citrifolia L

Nothopanax scutellarius (Burm.f.) Merr

Orthosiphon spicatus (Thunb.) Backer, Bakh.f. & Steenis

Pandanus amaryllifolius Roxb

Pereskia sacharosa Griseb

Petiveria alliacea L

Piper nigrum L

Piper betle L

Piper retrofractum Vahl

Piper sarmentosum Roxb

Plantango major L

Pleomele angustifolia N. E. Brown

Pluchea indica Less

Plumbago zeylanica L

Premna spinosa Roxb

Quassia amara L

Ruellia napifera Zoll. & Moritzi

Sauropus androgynous L. Merr

Sericocalyx crispus L. Bremek

Stevia rebaudiana (Bertoni) Bertoni

Strobilanthes crispus Bl

Talinum triangulare Willd

Tinospora tuberculata Beumee

Typhonium flagelliforme (Lodd.) Blume

Turnera ulmifolia L

Valeriana officinalis L

Vernonia amygdalina Delile

Andrographis paniculata Nees

Koleksi Flora

Pithecellobium dulce (Roxb.) Bth. (Mimosaceae – petai-petaian)

Sinonim: Mimosa dulcis Roxb. (1798), Inga dulcis (Roxb.) Willd. (1806)
Nama daerah: Asem londo (Jawa), Asam keranji (Indonesia) Asem manila, Manila tamarind, Sweet inga
Pertelaan : Pohonnya dapat mencapai tinggi 15m dengan diameter cabang sekitar 35cm. Ujung ranting-rantingnya melempai atau melengkung ke bawah dan berduri. Duri-duri yang tidak kaku ini akan hilang setelah ranting itu menjadi cabang-cabang tua. Daunnya berwarna hijau kebiru-biruan. Warna bunganya tidak mencolok. Dalam satu tandan perbungaan hanya beberapa bunga saja yang menjadi polong buah. Polong berbentuk melingkar mirip jengkol dengan ukuran yang lebih kecil. Dalam satu polong terdapat 4-5 biji. Spesies ini agak jarang ditemukan tumbuh di dalam hutan zona inti Taman Kehati. Beberapa ditemukan tumbuh di sekitar perumahan kompleks Pupuk Kujang.
Habitat : Spesies ini secara liar tumbuh di lahan-lahan kering pamah (dataran rendah) yang beriklim monsun (kering). Tumbuh liar di semak belukar atau di pekarangan atau kebun yang tidak terawat.
Distribusi : Pada umumnya mudah ditemukan tumbuh di wilayah bagian utara pulau Jawa bagian barat, tengah dan timur, demikian pula di pulau Madura.
Cara Tanam : Bisa diperbanyak dengan biji atau cangkok.
Komposisi Kimia : Daun, batang dan kulit batang mengandung saponin dan flavonoida, selain itu batang dan kulit batangnya juga mengandung tanin.
Manfaat / Keguanaan : Daunnya berkhasiat sebagai obat sariawan. Tanin yang terdapat pada kulit kayunya banyak digunakan sebagai penyamak kulit yang memberikan warna muda (cerah) pada permukaan dan kemudian akan berubah menjadi lebih tua dan gelap. Selaput bijinya berwarna putih dan agak kering, rasanya masam dan dapat dimakan mirip asem. Beberapa satwa burung menyukai buahnya. Kayunya untuk kayu bakar. Di beberapa daerahsudah mulai dimanfaatkan sebagai tanaman peneduh pinggir jalan dan tanaman hias di halaman kantor.

Streblus asper Lour. (Moraceae – beringin-beringinan)

Sinonim: Diplothorax tokinensis Gagnep; Streblus minoicus Gagnep.
Nama daerah: Serut (Jawa), Ki serut (Sunda), Peleh (Madura).
Pertelaan: Pohonnya kecil, tingginya dapat mencapai 3-14 m, sedangkan garis tengah batangnya hanya 10-30 cm. Batangnya penuh dengan cabang-cabang serta jarang yang lurus. Menilik bentuk dan susunan buahnya, serut masih berkerabat dengan nangka dan kelompok beringin. Spesies ini di Taman Kehati Pupuk Kujang cukup banyak ditemukan di bawah pohon jati (Tectona grandis).
Habitat: Tumbuh liar di daerah yang kering, di semak belukar, di hutan yang tidak lebat dan di padang yang tandus serta terbuka pada ketinggian 1-1000 m dpl. Pada umumnya tumbuh di dataran rendah, di tanah padas atau tebing-tebing batu.
Distribusi: Serut berasal dari daerah Asia Tenggara, tersebar juga di Indonesia. Cara tanam: Pohon serut sukar dipindah-pindah. Agar dapat dipindahkan bibit yang sudah agak besar diputar secara hati-hati dengan bola (gumpalan) tanah dan akarnya di sekitar batangnya bagian bawah.
Komposisi kimia: Daun, batang dan kulit batang mengandung saponin dan flavonoida, selain itu batang dan kulit batangnya juga mengandung tanin. Manfaat/kegunaan: Karena batangnya kecil maka kayu serut hanya dapat dimanfaatkan untuk perkakas berukuran kecil. Pohon serut digunakan pula sebagai tanaman inang untuk kutu lak, yaitu serangga yang menghasilkan bahan baku untuk vernis atau pelitur. Kulit kayunya berpotensi digunakan untuk bahan pembuat kertas. Rebusan kulit kayu selain untuk menurunkan demam, juga digunakan sebagai obat mencret. Akarnya untuk obat disentri atau ditapalkan diluar untuk obat bisul. Daunnya dengan sedikit garam untuk melancarkan keluarnya air susu ibu. Daun serut dapat juga diberikan sebagai makanan hewan

Sandoricum koetjape (Burm.f.) Merr. (Meliaceae – duku-dukuan)

Sinonim: Sandoricum indicum Cav.; S. maingayi Hiern.; S. nerfosum Blume; S.vidalii Merr.
Nama daerah: Kacapi, Kecapi monyet, Sentul (Sunda), Sentul (Jawa). Pono, Sentul, Sentoy (Aceh), Hasapi (Batak Toba), Santu (Minangkabau), Kasapi (Dayak),
Pertelaan: Pohonnya kecil, tingginya dapat mencapai 10-30 cm, diameternya 70-90cm. Kulit batang berwarna abu-abu kecoklatan. Percabangannya banyak dan membentuk tajuk yang lebat. Daun majemuk berselang-seling, beranak daun 3, berbentuk jorong sampai bundar, pada ujungnya meruncing. Bunga berumah satu, berwarna kuning muda. Buahnya bulat berwarna kuning. Berbuah pada bulan Oktober – November. Di Taman Kehati pupuk Kujang ditemukan 2 variasi genetik yaitu buah sentul kecil dengan rasa buah manis dan buah sentul ukuran lebih besar yang rasanya asam.
Habitat: Di Jawa tumbuh pada dataran rendah sampai dengan ketinggian sampai 1000 m dpl. Distribusi: Tumbuhan ini terdapat di kawasan Malesia termasuk Indonesia dan banyak dijumpai di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Cara tanam: Dapat diperbanyak dengan biji dan cangkok; dapat juga ditempel atau okulasi Komposisi kimia: Daun, batang dan akar mengandung saponin, flavonoida, dan polifenol. Pepagannya (kulit batang) mengandung asam sandorikum dapat dipakai sebagai obat.
Manfaat/kegunaan: Akar dan daunnya berkhasiat sebagai obat keputihan dan obat mulas, daunnya untuk obat batuk. Pohon kecapi ini kadang-kadang dipakai sebagai tanaman jajar dan peneduh karena tajuknya yang lebat, tumbuh cepat dan tidak mudah roboh oleh tiupan angin kencang. Kayunya untuk konstruksi rumah bagian atas. Digunakan juga untuk pembuatan perahu, gerobak, dan peti- peti atau bok untuk wadah paket bauah-buahan. Buah yang masih muda untuk manisan. Buah masak dari varietas pohon yang kecil manis digunakan sebagai sebagai buah meja. Berpotensi sebagai bahan “jelly” dan selai isian roti.

Syzygium cumini (L.) Skeels (Myrtaceae - jambu-jambuan)

Sinonim: Myrtus cumini L., Eugenia jambolana Lamk, Syzygium cumini (L.) Druce
Nama daerah: Jamblang (Sunda), duwet (Jawa). Melayu: jambulan, Jambulana.
Pertelaan: Pohon, dengan tinggi 10-20 (-30 m), diameter batang 40- 90 cm. Tajuknya lebat selalu hijau di sepanjang musim dengan percabangan rendah. Kulit batang kasar, tipis, berwarna abu gelap di bagian bawah pohon. Daun berhadapan, bulat telur sungsang – jorong lebar sampai jorong – lonjong 5 – 25 cm x 2 – 10 cm, meruncing atau bulat di pangkal, di ujung tumpul atau menitik, kemerah-merahan sewaktu muda, kemudian hijau tua dibagian atas, berbau terpentin bila diremas. Perbungaan berbentuk malai, dengan ibu tangkai bercabang, tunggal atau gabungan. Pada masing-masing malai tersusun bunga-bunganya yang banyak, kecil- kecil dan harum. Buah beri, bulat telur lonjong, violet tua. Biji 0-5, lonjong, panjang sampai 3,5 cm, hijau sampai coklat. Di zona inti Taman Kehati Pupuk Kujang spesies ini ditemukan hidup di antara tegakan pohon hutan, tumbuh di bawah naungan pohon jati (Tectona grandis). Di alam juga sudah agak sulit ditemukan, populasi pohonnya di zona inti Taman Kehati Pupuk Kujang tidak banyak, ditemukan 2 pohon di dekat persemaian dan sekitar perumahan. Buahnya bisa dimakan, disukai satwa burung dan kelelawar.
Habitat: Tumbuh pada dataran rendah di bawah ketinggian 500 m dpl, terutama di hutan jati. Seringkali ditemukan di sekitar pekarangan kebun penduduk.
Distribusi: Di Indonesia banyak di kawasan yang beriklim kering seperti di wilayah pantura Jawa bagian barat, tengah dan timur. Cara tanam: Dapat diperbanyak dengan biji atau cangkok
Komposisi kimia: Daun, kulit batang dan biji mengandung saponin, flavonoida dan tanin. Bioaktifnya berpotensi sebagai antioksidan, antibakteri dan anti-inflamasi.
Manfaat/kegunaan: Buah segar dapat dimakan langsung, rasa asam dan agak kelat, bisa dibuat jelly atau difermentasi untuk anggur.
Daun sebagai makanan ternak. Bunga-bunga sebagai sumber madu karena mengandung nektar yang melimpah. Kulit bisa digunakan sebagai pewarna.. Buah berkhasiat sebagai obat mencret, obat sakit gula dan obat nyeri ginjal. Tepung dari biji untuk obat diabet, disentri dan diare.

Dysoxylum gaudichaudianum (A . Juss.) Miq. (Meliaceae – duku-dukuan)

Sinonim: -
Nama daerah: Kedoya (Indonesia)
Pertelaan: Merupakan pohon dengan tinggi yang dapat mencapai 25 m dengan garis tengah batang 45 cm. Umumnya batang pohon lurus, percabangannya agak jarang, meskipun tajuknya sering melebar namun tidak lebat. Pepagan kayu (kulit kayu bagian dalam) berbau khas dan cukup kuat menusuk. Daun majemuk yang tersusun diujung-ujung ranting. Bentuk daunnya menyirip dengan panjang daun sekitar 10-15 cm dan lebar daun antara 4-5 cm. Bunganya tersusun dalam malai yang setengah menggelantung. Buahnya berbentuk bulat pipih mirip buah duku dengan kulit buah yang berbulu halus berwarna coklat muda. Buahnya yang masak berdaging dan berair. Buah ini sering dimakan oleh satwa burung maupun kelelawar. Di dalam zona inti Taman Kehati Pupuk Kujang, spesies pohon ini cukup banyak populasinya baik pohon yang berukuran besar maupun anakannya. Pohon yang dewasa sering ditemukan dalam keadaan berbunga maupun berbuah. Di beberapa tempat seperti di sekitar pantura Jawa bagian barat spesies ini sudah agak sulit ditemukan
Habitat: Tumbuh umumnya di dataran rendah, namun spesies ini masih bisa ditemukan tumbuh pada ketinggian dan sampai 1.250 m. Tumbuh di daerah yang beriklim kering dengan musim kemarau yang panjang seperti di sekitar pantura Jawa. Tumbuh di hutan- hutan yang tidak lebat, di padang alang-alang atau di pinggir pekarangan sebagai tanda batas pagar.
Distribusi: Terdapat di hampir seluruh wilayah di pulau Jawa dan wilayah lain di Indonesia. Cara tanam: Perbanyakannya dapat dilakukan dengan bijinya. Pertumbuhannya sangat cepat, terutama pada tanah-tanah yang relatif subur dengan drainase yang baik.
Komposisi kimia: Beberapa bagian dari kulit batang, akar dari spesies ini mengandung triterpenoid yang berpotensi tterhadap pertumbuhan virus.
Manfaat/Kegunaan: Cairan dan kulit kayunya dapat menyebabkan muntah-muntah, karena itu hanya dipakai sebagai obat luar. Kayunya dipakai sebagai kayu bakar, kotak dan batang korek api. Kayu dibuat papan-papan untuk membuat perahu. Buahnya dapat dimakan.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Ingin lebih tahu?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar Taman Keanekaragaman Hayati Pupuk Kujang Cikampek,
klik tombol dibawah ini :