
Andrographis paniculata Nees
Sinonim: Pervinca rosea (L.) Gaterau Nama Daerah: Rutu-rutu, Rumput jalang (Sumatra), Kembang sari cina, Kembang
Pupuk Kujang menyumbang sebanyak 1.000 bibit pohon untuk ditanam di bantaran Sungai Citarum, tepatnya di kawasan perumahan Bintang Alam Desa Teluk Jambe Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang, Kamis (19/4/2018). Penanaman ini dilakukan untuk memulihkan bantaran sungai agar tidak mudah longsor. Bantuan bibit tanaman ini berasal kebun bibit PT Pupuk Kujang dan donasi karyawan PT Pupuk Kujang melalui Program SAKASAPO (Satu Karyawan Satu Pohon) yang diadakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup. "Kegiatan ini (penghijauan), akan terus kami lakukan. Untuk tahun ini, kami sudah melakukan di dua lokasi. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kembali fungsi ekosistem Bantaran Sungai Citarum," kata GM Produksi PT Pupuk Kujang, Adityagung di sela penanaman. Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab. Karawang Wawan Setiawan, mengapresiasi kegiatan tersebut. Kami sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini. Sangat bagus dan mulia sekali. Bagus untuk restorasi Sungai Citarum di masa yang akan datang" kata Wawan.
PT Pupuk Kujang berkolaborasi dengan Bank Sampah Pandawa Lima Cilamaya mengadakan kegiatan Tukar Botol Plastik dengan Bibit Tanaman. Bibit tanaman itu sendiri berasal dari sampah biji buah – buahan yang dikumpulkan oleh para siswa – siswi SD Tegalwaru I dan diserahkan kepada pengelola Taman kehati Pupuk Kujang untuk disemaikan. Setelah berumur 2 tahun, sebagian bibit tanaman tersebut ditanam di area blok pemanfaatan Taman Kehati Pupuk Kujang sebagai indukan dan mayoritas diserahkan kembali kepada murid – murid sekolah di Kec. Cilamaya Wetan dengan syarat menukar dengan botol plastik. Menukar botol plastik bekas dengan bibit tanaman jadi cara jitu PT Pupuk Kujang mengajak siswa siswi SD Tegalwaru I untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Anak – anak lebih mudah untuk diajak dan diajarkan untuk mengumpulkan sampah botol plastik kata Sulistyo Manager K3LH PT Pupuk Kujang. “Sampah botol plastik memiliki dampak buruk terhadap residu lingkungan,” lanjutnya. Sementara itu, Meli Rahmawati Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Karawang, menyampaikan apresiasi terhadap PT Pupuk Kujang dan Bank Sampah Pandawa Lima Cilamaya yang telah memprakarsai kegiatan tersebut. Menurutnya, sampah botol plastik yang dibuang sembarangan bisa mengakibatkan penyumbatan saluran air, sehingga berpotensi mendatangkan banjir. “Botol – botol yang sudah terkumpul ini akan disetorkan pada pengepul, dan ke depannya akan dilakukan kerja sama dengan pihak lain yang memiliki mesin penghancur plastik,” ungkap Meli
Siapa yang tidak mengenal Tanaman obat keluarga atau TOGA? Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga. Banyaknya peminat dari Periska (Persatuan Istri Karyawan) PT Pupuk Kujang dan masyarakat sekitar untuk mengetahui lebih dalam manfaat dari TOGA, Dept. K3LH PT Pupuk Kujang menyelenggarakan pelatihan budidaya TOGA bekerja sama dengan Kebun Tanaman Obat Sari Alam sebagai pematerinya. Pelaksanaan program dimulai dengan observasi lapangan mengunjungi Kebun Tanaman Obat Pupuk Kujang dan dilanjutkan pemaparan teori serta praktek yang dipandu oleh Ibu Hj Oday Kadariah owner KTO Sari Alam. Pelatihan ini diselenggarakan 2 sesi di Graha Pupuk Kujang, dimana sesi pertama dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2019 sedangkan sesi II dilanjutkan pada minggu berikutnya yaitu tanggal 23 Januari 2019.
PT Pupuk Kujang dan Pemkab Karawang terus berkomunikasi dalam progres rencana pembangunan wilayah wisata di bagian wilayah timur Karawang ini. Kawasan Taman Kehati Pupuk Kujang memang memiliki potensi besar yang bernilai wisata tinggi. Selasa (5/11/2019) siang, sebagai tahapan upaya pengembangan destinasi wisata di wilayah tersebut, Pemkab melakukan diskusi bersama sejumlah perwakilan PT Pupuk Kujang. Hadir dalam acara tersebut Bupati Karawang, dr. Hj. Cellica Nurrachadiana, Sekda H. Acep Jamhuri, Kadis Pertanian, Hanafi dan Kadis LHK, Wawan Setiawan. Diakui bupati, kawasan Taman Kehati Pupuk Kujang seperti surga tersembunyi yang belum tereksplore. "Dengan potensi wilayah yang bisa dikelola. Bisa menjadi pendukung sektor wilayah di bagian wilayah timur tersebut menjadi wilayah pariwisata. Daerah ini akan dikembangkan menjadi kawasan Ekowisata Taman Kehati dengan berbagai macam fasilitas yang lengkap," papar bupati Sementara itu Manajer Humas PT Pupuk Kujang, Ade Cahaya, mengatakan, pembangunan ekowisata di kawasan Pupuk Kujang itu sudah menjadi rencana pengembangan Pupuk Kujang Cikampek. “Kami sangat senang mendapat dukungan dari pemkab. Disisi lain, PKC memang sedang melakukan studi tentang hal itu sampai matang, prosesnya sedang ditempuh, karena harus mendapatkan izin dari dewan komisaris, pemegang saham dan lainnya,” pungkas Ade.
Heboh, gembira, dan penasaran ketika siswa-siswi TK Pupuk Kujang mencebur sawah untuk menanam padi. Lengan dan celana digulung, tangan mengambil tunas padi lalu beramai-ramai ditanam di hamparan sawah berlumpur. Tentu saja bibit padi itu asal ditancapkan saja tidak seperti cara petani yang bisa lurus sesuai garis. Itulah kemeriahan para siswa TK Pupuk Kujang yang mengadakan outbond di sawah dan kebun untuk melaksanakan kegiatan belajar tema tanaman dan binatang. Sawah yang dikelola oleh Dept Riset PT Pupuk Kujang tersebut merupakan bagian dari zona pemanfaatan Taman Kehati Pupuk Kujang tersebut dikunjungi sebanyak 18 siswa dan 3 guru pendamping mengikuti acara ini, Jumat (26/10/2018). Kepala TK Pupuk Kujang Eneng Tuti Nurjanah menjelaskan, puncak tema kali ini dibuat berbeda. Tujuannya agar anak-anak mengetahui langsung rasanya berada dalam kubangan sawah dan bagaimana cara menanam padi itu. Kegiatan lainnya melihat tanaman padi yang akan dipanen, tanaman cabai, tomat dan jagung. Selain itu juga diajak ke kolam ikan, kandang sapi dan kambing. “Alhamdulillah, kegiatan ini memberikan pengalaman yang nyata, tidak hanya satu metode pembelajaran akan tetapi beberapa metode pembelajaran bisa diterapkan,” lanjutnya. Setelah dari sini, sambung dia, anak-anak diberi tugas menceritakan pengalamannya. Tugas orang tua membantu menulis cerita putra-putrinya lewat buku penghubung.
Sinonim: Pervinca rosea (L.) Gaterau Nama Daerah: Rutu-rutu, Rumput jalang (Sumatra), Kembang sari cina, Kembang
Sinonim: Bracheilema paniculatum R.Br. Nama Daerah: Daun Afrika, Daun Pahit (Jawa). Pertelaan: Akar tunggang. Batang
Sinonim: – Nama Daerah: Akar Valerian, Ki saat Pertelaan: Akar tunggang, berwarna cokelat. Batang bulat, lunak, tegak,
Sinonim: Turnera chamaedrys Klotzsch Nama Daerah: Bunga Pukul Delapan, Ilat kucing atau Lidah kucing (Jawa). Pertelaan:
Sinonim: Arum angulatum Griff. Nama Daerah: Bira kecil, Daun panta susu, Ki babi, Trenggiling mentik,