Sinonim: Pervinca rosea (L.) Gaterau
Nama Daerah: Rutu-rutu, Rumput jalang (Sumatra), Kembang sari cina, Kembang serdadu, Paku rane, Tapak doro, Cakar ayam, Tai lantuan (Jawa), Tapak lima (Bali), Usia (Maluku), Sindapor (Sulawesi), Kembang tembaga beureum (Sunda).
Pertelaan: Akar tunggang. Batang berkayu (pangkal), bergetah putih, bentuk batang bulat. Daun tunggal, berhadapan, tulang daun menyirip. Bentuk memanjang, bulat telur terbalik sampai oval. Pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun rata, ibu tulang daun agak tebal dan berdaging. Bunga majemuk, bentuk seperti terompet, terdiri dari lima helai mahkota bunga, permukaan berbulu halus, berwarna putih, ungu, merah muda atau putih dengan warna merah ditengahnya, tabung mahkota bunga sepanjang 22-30 mm. Buah berbulu, menggantung, berisi banyak biji berwarna hitam.
Habitat: Tumbuh subur pada dataran rendah hingga ketinggian 800 m dpl. Menyukai area terbuka, cerah hingga sebagian teduh yang beriklim tropis dengan tanah subur, lembap, drainase baik, dan pH tanah antara 5,4-5,8.
Distribusi: Tapak dara berasal dari Madagaskar (Amerika Tengah) dan telah dibudidayakan sebagai tanaman hias di seluruh daerah tropis dan subtropis.
Komposisi Kimia: Catharantihine, leurosine, sulphate, lochnerine, tetrahydroaltonine, vinrosidin, vinleurosin, vindoline, vindolinin, vincristine, vinblastine, reserpin, dan serpentin.
Perbanyakan & Cara Tanam: Perbanyakan dengan biji, stek batang, akar. Biji disemai di polibag, setelah bibit setinggi 15- 20 cm pindahkan ke lapangan atau pot. Panen daun/bunga umur 4 bulan.Khasiat / Kegunaan: Mengobati leukimia, hipertensi, diabetes, disentri, anemia, demam, batuk, asma, bronkitis, sembelit, bisul/borok, luka bakar, bengkak gondongan, kanker payudara dan rahim, saluran pencernaan, sariawan, haid tidak teratur, batu ginjal, tangan gemetar, radang perut.