Sinonim: Cocculus bantamensis Blume
Nama Daerah: Bratawali (Melayu), Andawali (Sunda), Brotowali (Jawa Tengah), Antawali (Bali).
Pertelaan: Akar tunggang. Batang berduri semu yang lunak serupa bintil-bintil, merambat, mengandung air, rasanya pahit. Daun tunggal, bentuk seperti jantung, ujung runcing, tulang daun menjari, dan tersebar. Bunga majemuk, oranye, terletak pada batang, kelopak berjumlah tiga, bentuk bulat telur, mahkota berjumlah enam. Buah terbentuk dalam tandan, warnanya merah muda.
Habitat: Brotowali menyukai tempat terbuka dan panas (membutuhkan banyak sinar matahari), dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi hingga 1.700 m dpl, suhu 20-28 °C, dengan curah hujan 1.500-3.000 mm/th.
Distribusi: Brotowali merupakan salah satu tanaman obat tradisional Indonesia. Berasal dari Asia Tenggara mencakup Indo-China, Semenanjung Melayu, Filipina, dan Indonesia.
Komposisi Kimia: Alkaloid, glikosida, pikroretosid, harsa, zat pahit pikroretin, tinokrisposid, berberin, palmatin, kolumbin, kaokulin atau pikrotoksin.
Perbanyakan & Cara Tanam: Perbanyakan secara vegetatif (stek batang).Khasiat / Kegunaan: Penambah nafsu makan, mengobati rematik, arthritis, rematik sendi pinggul (sciatica), memar, demam, demam kuning, koreng, kudis dan luka-luka, analgesik, antipiretik, antihipertensi, antimalaria, antidiabetes, antiinflamasi, antikoagulan, tonikum, antiperiodikum, dan hepatitis.