Sinonim: Eryngium antihystericum Rottler
Nama Daerah: Walangan (Jakarta), Ketumbar jawa (Sumatra), Tumbarmungsi (Jawa).
Pertelaan: Batang tegak, percabangan dikotomis, pipih, bergaris, berwarna hijau pucat hingga hijau tua. Daun berbentuk lanset-bulat telur, sungsang hingga memanjang. Berukuran 5-32 x 1-4 cm, tepi daun bergerigi dan berduri. Bunga berbentuk bongkol yang memiliki bulir membentuk karangan bunga. Perbungaan terminal, mahkota bunga berwarna putih kehijauan. Buah elipsoid. Biji berbentuk ovoid-obovoid.
Habitat: Walang dapat ditemukan di perkebunan, padang rumput, tepi jalan dan di hutan pada ketinggian 700-1.200 m dpl. Tumbuh dengan baik pada kondisi tanah berdrainase baik, subur dengan cahaya matahari penuh.
Distribusi: Walangi merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah yang telah tersebar ke berbagai negara, termasuk negara-negara di Asia.
Komposisi Kimia: Glikosida, flavonoid, terpenoid, steroid, tanin, fenolik, karotenoid, minyak atsiri (dodecenal, 13-tetradecenal), sesquiterpene.
Perbanyakan & Cara Tanam: Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (stek batang). Sebelum ditanam di area lahan, sebaiknya benih disemai terlebih dahulu. Waktu panen yaitu umur 10 minggu setelah tanam.Khasiat / Kegunaan: Mengobati infeksi akut, epilepsi, demam, infeksi tenggorokan, pneumonia, radang amandel, asma, diare, hipertensi, cacar air, rematik, antimalaria, pendarahan, campak.