Sinonim: Boussingaultia cordata Spreng.
Nama Daerah: Binahong
Pertelaan: Akar tunggang, berimpang, berdaging lunak.Umbi berbentuk silindris dengan tekstur permukaan yang tidak rata.Batang lunak, berbentuk silindris, saling membelit, dan berwarna merah.Daun bertangkai pendek, susunannya berseling, berwarna hijau, dan berbentuk jantung (cordata).Bunga majemuk berbentuk tandan, bertangkai panjang, muncul di ketiak daun.
Habitat: Tumbuh baik di daerah dengan ketinggian mulai dari 0-1.200 m dpl, suhu udara 20-38 ºC, kelembapan udara 87%, curah hujan antara 800-1.200 mm/th. Menyukai lingkungan yang dingin dan lembap dengan pH tanah yang seimbang (5,5-7).
Distribusi: Binahong berasal dari dataran China dan menyebar ke Asia Tenggara. Di China, binahong dikenal dengan nama Dheng San Chi dan telah ribuan tahun dikonsumsi oleh bangsa Tiongkok, Korea, Taiwan. Di Indonesia, selain dikenal sebagai tanaman obat juga sering digunakan sebagai tanaman hias (gapura) yang melingkar di atas jalan taman.
Komposisi Kimia: Asam oleanolik, saponin, triterpenoid, steroid, minyak atsiri, ancordin, flavonoid, alkaloid, glikosida, coumarin, polifenol, kuinon, phytol.
Perbanyakan & Cara Tanam: Berkembang secara generatif (biji), namun lebih sering dikembangkan secara vegetatif melalui umbi yang muncul di ruas daunnya. Jarak antar tanaman 40 cm. Pemanenan daun setelah tanaman berumur 6 bulan.
Khasiat / Kegunaan: Mengurangi rasa nyeri dan infeksi pada luka bakar (antibakteri), pemulihan pasca operasi, antioksidan, obat asam urat, stroke, diabetes melitus, sariawan, keputihan, nyeri pada gigi, menormalkan peredaran dan tekanan darah, mengobati batuk atau muntah darah dan wasir.