Sinonim: Aloe barbadensis Mill
Nama Daerah: Lidah Buaya
Pertelaan: Akar serabut pendek dan berada di permukaan tanah, panjangnya 50-100 cm. Batang pendek, tertutup daun yang rapat. Daun panjang seperti pedang, melingkar rapat di sekeliling batang, tebal, berdaging lembek dan berlendir, meruncing pada ujungnya, mengandung air (sukulen), tidak bertulang, berwarna hijau. Bunga bertangkai yang panjangnya 60-90 cm, berwarna kuning kemerahan (jingga), keluar dari ketiak daun.
Habitat: Tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 1.500 m dpl. Tetapi untuk hasil terbaik, dibudidayakan pada ketinggian kurang dari 1.000 m dpl. Suhu optimum untuk pertumbuhannya antara 28-32 °C, pH ideal 5,5-6. Tanah yang terlalu asam mengakibatkan pertumbuhan terhambat. Tanaman ini toleran terhadap kekeringan.
Distribusi: idah buaya berasal dari Semenanjung Arab dan telah tersebar ke kawasan beriklim tropis, semi-tropis, dan kering di berbagai belahan dunia. Tanaman ini telah dikenal sebagai tanaman obat dan kosmetik sebagai pelembap kulit sejak berabad-abad. Selain itu, lidah buaya juga dapat dimanfaatkan sebagai minuman (nata de Aloe vera). Lidah buaya mengandung enzim polisakarida yang dapat membantu melancarkan saluran pencernaan.
Komposisi Kimia: Aloin, barbaloin, isobarbaloin, aloe-emodin, emodin, aloenin, aloesin, β-barboloin, flavonoid, sterol, anthraquinones, saponin, salicylic acid.
Perbanyakan & Cara Tanam: Pembibitan dapat dilakukan dengan pemisahan anakan dari induknya dan stek daun.Khasiat / Kegunaan: Mengobati sembelit, menjaga kesehatan pencernaan (asam lambung/maag), merawat kesehatan kulit, mengobati pusing/sakit kepala, mengatasi kurang gizi, kencing manis, wasir, menyuburkan rambut, penyembuh luka, mengurangi ketombe.