Sinonim: Muldera multinervis Miq.
Nama Daerah: Leudeu pedih (Gayo), Pedes (Sunda), Mrico (Jawa), Sahang (Bangka).
Pertelaan: Akar tunggang namun mirip akar serabut,ukurannya kecil-kecil tetapi tidak panjang. Batang agak pipih, beruas-ruas, panjang ruas 7–12cm, memiliki stolon (batang utama). Cabang muncul dari ketiak daun dan ruas dahan. Daun tunggal, bulat telur, hijau, ujung meruncing. Permukaan atas mengkilat, bagian bawah tidak mengkilat. Bunga majemuk, setiap malai terdiri dari150 bunga. Tajuk bunga hijau, mahkota kuning kehijau-hijauan Buah bulat, kulit buah lunak, melekat pada malai, hijau tua (muda) dan merah (matang). Biji globose, diameter 3-4 mm, keras.
Habitat: Tumbuh baik di daerah dataran rendah hingga sedang dengan ketinggian 3-1.000 m dpl dengan curah hujan 2.000-3.000 mm/th, suhu udara 20-34°C, kelembaban udara 60-93%, pH tanah 5,5–6,5, serta membutuhkan sinar matahari yang cukup, antara 8–10 jam per hari.
Distribusi: Lada adalah tanaman asli Asia Selatan, khususnya India. Ditemukan pertama kali di Ghat Barat, India. Dibawa masuk ke Indonesia oleh para saudagar dari India. Daerah sentra di Indonesia adalah Lampung, Bangka, dan Belitung.
Komposisi Kimia: Amilum, resin, saponin, amida fenolat, asam enolat, flavonoid, wisasine, sesquiterpenes, caryophyllene, limonene, minyak atsiri (kavisin, alkaloid piperin, piperidin, metilpirolin)
Perbanyakan & Cara Tanam: Perbanyakan secara vegetatif (stek) dan generatif (biji).Khasiat / Kegunaan: Menjaga kesehatan kulit dan usus, membantu melancarkan sistem pernafasan, mencegah tukak lambung, mengontrol tekanan darah, menurunkan resiko kanker, mengatasi gejala flu, muntah setelah makan dan panas dalam, mengobati impotensi, nyeri haid, nyeri otot, reumatik, dan malaria.