Sinonim: Betela mastica Raf.
Nama Daerah: Suruh (Jawa), Seureuh (Sunda), Ranub (Aceh), Belo (Batak Karo), Cambai (Lampung), Uwit (Dayak), Base (Bali), Gapura (Bugis), Mota (Flores), Afo (Sentani).
Pertelaan: Akar tunggang, bulat dan berwarna cokelat kekuningan. Batang berwarna cokelat kehijauan, berbentuk bulat, beruas dan berbuku yang merupakan tempat keluarnya akar. Daun tunggal, bentuk jantung, ujung runcing, Bunga majemuk berbentuk bulir, terdapat daun pelindung sekitar berbentuk bulat panjang. Buah bulat berwarna hijau keabu-abuan. tumbuh berselang-seling, bertangkai, mengeluarkan bau yang sedap bila diremas.
Habitat: Hidup di daerah dengan ketinggian 200-1.000 m dpl, dengan curah hujan 2.250-4.750 mm/th. Tumbuh liar di hutan hujan serta hutan jati dengan kondisi tanah yang gembur dan lembap, daerah yang teduh dan terlindung dari angin.
Distribusi: Sirih merupakan tanaman asli Indonesia dan tersebar di berbagai negara di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara yaitu India, Bangladesh, Sri Lanka, Thailand, Malaysia, Vietnam, Kamboja.
Komposisi Kimia: Flavonoid, triterpenoid, steroid, terpen, diastase, saponin, fenilpropan, tanin, phenol, minyak atsiri (betle phenol, kavikol, kariofilena, α-terpineol, metil-eugenol, limonene dan caryophyllen).
Perbanyakan & Cara Tanam: Perbanyakan dengan stek dan merunduk. Metode stek, bibit stek berasal dari sulur yang sudah tua, dipotong dengan ukuran 2-3 ruas.Khasiat / Kegunaan: Memperlancar haid, mengobati asma, radang tenggorokan, sariawan, sakit gigi, gusi bengkak, demam berdarah, menghilangkan gatal kulit dan bau badan, mengatasi keputihan, mata gatal dan merah, menghentikan pendarah setelah kuret.