Sinonim: Morinda aspera Wight & Arn.
Nama Daerah: Keumeudee (Aceh), Pace, Kemudu, Kudu (Jawa), Cangkudu (Sunda), Noni (Manado dan Maluku), Tibah (Bali), Kodhuk (Madura).
Pertelaan: Akar tunggang yang dalam. Batang berbulu berbentuk empat persegi panjang, keabu-abuan atau coklat kekuningan. Daun hijau, bulat panjang sampai jorong, permukaan daun bergelombang agak kasar, tepi daun rata, ujungnya lancip pendek. Bunga berbentuk bonggol, keluar dari ketiak daun, biseksual, mahkota berbentuk corong. Buah buni majemuk, permukaan buah tidak rata, terbagi kedalam sel-sel poligonal yang berbintik-bintik dan berkutil.
Habitat: Tumbuh baik hingga ketinggian mulai 1.500 m dpl, curah hujan tahunan 1.500-3.000 mm/th, suhu 22- 30°C. Menyukai tekstur tanah liat-berlempung, tanah pasir dan tanah liat-berpasir. Mengkudu juga membutuhkan sinar matahari yang cukup.
Distribusi: Mengkudu adalah tanaman asli Queensland (Australia), menyebar ke Samudra Hindia oleh arus laut, hingga ke Seychelles, Pasifik, Marquesas, Hawaii dan Pulau Paskah. Saat ini ditemukan di seluruh Asia Tenggara dan diintroduksi di wilayah Karibia.
Komposisi Kimia: Antiseptik, antioksidan, menurunkan tekanan darah tinggi dan demam, melancarkan buang air kecil, obat sembelit dan sakit perut, mengobati radang sendi, radang ginjal, bisul, luka, sakit kepala, influenza.
Perbanyakan & Cara Tanam: Perbanyakan secara generatif (biji) dan secara vegetatif (stek). Semai biji terlebih dahulu. Setelah berkecambah, bibit dipindah tanamkan ke lapangan dengan jarak tanam 1,2 x 1,2 m.Khasiat / Kegunaan: Antiseptik, antioksidan, menurunkan tekanan darah tinggi dan demam, melancarkan buang air kecil, obat sembelit dan sakit perut, mengobati radang sendi, radang ginjal, bisul, luka, sakit kepala, influenza.