Sinonim: Eupatorium ayapana Vent
Nama Daerah: Acerang, Daun panahan (Sumatra), Jukun prasman (Sunda), Godong prasman, Raja panah (Jawa).
Pertelaan: Akar tunggang. Batang berbulu, berwarna kemerahan, tunas muda berwarna keputihan, beruas-ruas, bercabang. Daun tunggal, berhadapan, berbentuk lanset, ujung daun runcing, pangkal meruncing, tepi rata, permukaan licin. Bunga majemuk, bentuk tabung, keluar dari ujung batang. Berkelopak lepas yang terdiri atas lima daun kelopak dan berwarna hijau keunguan. Mahkota berbentuk bintang, kecil, berbulu putih, berwarna ungu kemerahan. Buah berupa buah kendaga, lonjong dan sempit, panjang 2 mm, bersudut lima.
Habitat: Prasman mudah ditemukan mulai dari dataran rendah hingga ketinggian 1.600 m dpl. Banyak ditanam di daerah perbukitan dan pekarangan rumah. Tahan terhadap naungan yang lebat.
Distribusi: Prasman berasal dari Brazil hingga Suriname dan telah banyak dibudidayakan di berbagai negara seperti Afrika, India, China, Filipina, dan Indonesia.
Komposisi Kimia: Steroid, alkaloid, saponin, tanin, kumarin, ayapanin, ayepin, timohidrokuinon, minyak atsiri (selina, β-caryophyllene, gamma elemene).
Perbanyakan & Cara Tanam: Perbanyakan secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek dan pemisahan anakan).Khasiat / Kegunaan: Mengobati diare, influenza, bronkitis, sembelit, haid tidak teratur, asma, pilek, demam, luka infeksi, kudis, sariawan, memiliki aktivitas sebagai anticendawan, analgesik, antikoagulan, antimikroba, antiparasitik, antiinflamasi, antioksidan.