Sinonim: Chloranthus elatior R.Br.
Nama Daerah: Heuras Tulang (sunda), Harostulang (Sumatra), Uya Uyahan (Jawa).
Pertelaan: Batang silindris, berwarna hijau dan halus, buku membengkak dan kadang-kadang keunguan. Daun tunggal berhadapan; tangkai daun 5-13 mm; helaian daun lebar elips atau obovate sampai obovate atau oblanceolate panjang, 10-20 × 4-8 cm, kaku seperti kertas, kelenjar, halus, pangkal runcing, tepi bergerigi, puncak berangsur-angsur menyempit menjadi berekor; tulang daun lateral 5-9 pasang. Bunga pembungan muncul di ujung batang bentuk paku, Buah berwarna hijau saat muda, putih saat matang, berbentuk bulat telur, berukuran 5 mm. Biji bulat berwarna putih kuning.
Habitat: Menyukai iklim tropis dan subtropis, tetapi juga dapat ditemukan di daerah beriklim hangat. Tumbuh di bawah naungan pohon, terutama di hutan pegunungan pada ketinggian hingga 2.500 m dpl, sering ditemukan tumbuh di batu kapur, tetapi juga di tanah lembap di dataran rendah. Tanaman mapan dapat menahan beberapa kekeringan. Jika kekeringan ekstrim dan jangka panjang, bagian udara tanaman bisa menjadi kering seluruhnya, tetapi akar dan pangkal batang sering bertahan.
Distribusi: Heuras tulang menyebar dari India, Nepal dan Himalaya selatan, China selatan, Indochina, Filipina, Indonesia, sampai Papua Nugini.
Komposisi Kimia: Dua lakton seskuiterpenoid tipe eudesmane baru (klorelakton A dan klorelakton B), diterpenoid tipe labdane baru (elatiolabdane), seskuiterpenoid, diseskuiterpenoid, empat diasterioisomer alami baru dari dinor-eudesmenes (chloranthone A-D), enam lakton seskuiterpen tipe eudesmane, (chlorantholides A-F).
Perbanyakan & Cara Tanam: Perkecambahan optimal diperoleh dengan menggunakan biji matang, dikeringkan di tempat teduh, dan dengan selaput dihilangkan. Benih ditaburkan langsung di tempat pembibitan yang lembap dan teduh dan berkecambah dalam waktu seminggu. Bibit siap ditanam ke dalam pot individu sekitar 2 bulan kemudian. Kemudian disimpan di pembibitan yang teduh selama 2-3 minggu dan kemudian ditanam di lapangan. Penanaman di lapangan harus dilakukan pada musim hujan untuk menghindari stres kelembapan.Khasiat / Kegunaan: Sebagai afrodisiak terutama bagi wanita, kontrasepsi, antispasmodik saat melahirkan, stimulan, memiliki aksi sudorific, obat untuk penyakit kelamin, mengobati demam, demam malaria, pembunuh rasa sakit, eklampsia nifas, batuk, bisul, pembengkakan lokal, nyeri sendi, rematik, radang kulit, nyeri tubuh, bengkak kaki gajah.