Sinonim: Clitoria albiflora Mattei
Nama Daerah: Teleng (Betawi).
Pertelaan: Batang bulat, permukaan memiliki rambut kecil. Arah tumbuh membelit keliru, naik ke atas menggunakan cabang pembelot. Daun majemuk lonjong, tulang daun menyirip, tepi daun rata, permukaan daun memiliki bulu halus. Bunga tunggal, muncul dari ketiak daun (flos aksilaris). Kelopaknya berbentuk corong. Mahkota berwarna ungu, benang sari berjumlah 10 buah, kelopak bunga berjumlah 5 buah. Biji warna hijau saat muda dan berubah menjadi kecokelatan saat tua.
Habitat: Tanaman ini menyukai kondisi lingkungan yang lembap, tanah gembur, tanah berpasir atau tanah liat dengan kisaran pH tanah 5,5-8,9. Tumbuh subur di bawah sinar matahari penuh, kisaran suhu 19-28 °C, curah hujan berkisar antara 500-900 mm/th, dan toleran terhadap kekeringan. Biasanya ditemukan di pekarangan, tepi hutan, tepi persawahan atau perkebunan.
Distribusi: Telang berasal dari Amerika Latin atau Asia tetapi sekarang sudah ternaturalisasi di daerah semi-arid dan sub-humid tropis, Afrika, dan Australia.
Komposisi Kimia: Peptida mengandung cysteine tinggi, fenol, delphinidin, triglucoside, alkaloid, flavonoid, flavonol, kaempferol 3-rutinoside, quercetin, myricetin 3-neohesperidosides, myricetin 3-glucosides, saponin, taraxerol, antosianin.
Perbanyakan & Cara Tanam: Perbanyakan secara generatif (biji).Khasiat / Kegunaan: Melancarkan air seni, obat bronkitis, menghitamkan dan menguatkan rambut, melancarkan haid, mengobati penyakit kulit, sakit telinga, bisul atau bengkak pada kulit, pembersih mata dan menyembuhkan mata merah, antimikroba.