Sinonim: Rhus bucki-amela Roxb.
Nama Daerah: Buah makasar, Malur (Sumatra Utara), Berul (Lampung), Kuwalot (Jawa), Trawalot, Walot (Sunda), Tambara marica (Sulawesi), Nagas (Maluku).
Pertelaan: Batang silindris, diameter 10 cm. Daun majemuk, berhadapan, helaian daun berbentuk bulat telur-lanset, pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun bergerigi halus, berwarna hijau, permukaan atas berbulu, ibu tulang daun menonjol pada permukaan bawah, tulang daun sekunder menyirip. Bunga berkelamin 1-2, keluar dari ketiak daun, berbentuk malai, berwarna ungu kehijauan, kelopak bulat telur memanjang. Buah bulat telur, permukaan tidak rata, diameter 2-6 mm, cokelat kemerahan hingga hitam ketika matang. Biji cokelat tua, padat, dan berkerut.
Habitat: Umumnya ditemukan di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl, di tempat terbuka seperti hutan sekunder ringan dan semak, pinggir hutan, bahkan di tempat yang memiliki sinar matahari penuh. Tumbuh baik di tanah berpasir dan tanah kapur, di tempat beriklim basah maupun kering, muson, dan lembap dengan curah hujan 900-2.000 mm/th.
Distribusi: Tanaman ini tersebar luas mulai dari Sri Lanka, India ke Indo-China, China Selatan, Taiwan, Thailand, Malaysia hingga Australia Utara, juga beberapa ditemukan di Maluku dan Papua.
Komposisi Kimia: Alkaloid (brucamarine, yatanine), glucosides (brucealin, yatanoside), phenol (bruceno, bruceolic acid), tetracyclic triterpene quassinoids, oleic acid, linoleic acid, stearic acid, palmitoleic acid, brusatol, bruceine A,B,C,E,F, G,H.
Perbanyakan & Cara Tanam: Perbanyakan generatif (biji), diambil dari buah sehat, besar, masak. Kemudian benih dijemur hingga kering, lalu disemai.
Khasiat / Kegunaan: Mengobati penyakit dalam, kadas, kurap, bisul, borok, sengatan kalajengking, wasir, buang air besar berdarah, buang air kecil berdarah, malaria, keputihan, diare, disentri, demam, antikanker, sakit pinggang, diabetes.